Laman

Minggu, 28 Desember 2014

Sistem Komunikasi Bergerak (GSM, CDMA)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem telekomunikasi yang cocok untuk mendukung sistem komunikasi bergerak ini adalah sistem komunikasi tanpa kabel (wireless) yaitu sistem komunikasi radio lengkap dengan antena  pemancar  dan perangkat radionya. Untuk dapat mengcover cakupan yang begitu luas, dilakukan pembagian  coverage area menjadi sub-sub area yang disebut cell.
Oleh karena itulah sistem komunikasi bergerak disebut juga sistem komunikasi selluler.
Sistem komunikasi bergerak seluler merupakan system komunikasi dengan media transmisi tanpa kabel (ruang bebas), yang mampu untuk memberikan derajat mobilitas yang baik pada user (MS). User  yang bergerak menyebabkan karakteristik random sinyal pada kanal transmisinya. Sistem ini bersifat seluler yang berarti coverage jaringan dibagi dalam beberapa sel .
Idealnya bentuk cell adalah heksagonal agar seluruh ruangan ter-cover, tetapi kenyataannya di lapangan bentuk cell adalah lingkaran sehingga ada celah antara cell yang tidak tercover oleh jaringan. Daerah ini disebut daerah blank spot, dimana pada daerah ini pelanggan tidak  dapat melakukan hubungan komunikasi.
Setiap cell ini di cover oleh suatu perangkat radio lengkap dengan antena pemancarnya. Alat yang langsung mengcover langsung tiap cell disebut base transceiver station (BTS).



1.2 Batasan Masalah
Adapun masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini ;
1.    Definisi dari sistem komunikasi bergerak
2.    Perkembangan dari sistem komunikasi bergerak
3.    Jenis dan karakteristik dari sistem komunikasi bergerak

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini :
1.    Mengetahui dan Memahami definisi dari system komunikasi bergerak
2.    Mengetahui perkembangan yang terjadi dalam sistem komunikasi bergerak dari masa ke masa
3.    Mengetahui jenis dan karakteristik dari sistem komunikasi bergerak







BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Seluler
Arsitektur jaringan seluler terdiri dari perangkat yang saling mendukung antara lain :
Gbr 1 : Sistem Seluler
a.    Base Stasion System (BSS), terdiri dari tiga perangkat yaitu :
1.    Mobile Stasion (MS), perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. MS dilengkapi dengan sebuah smartcard yang dikenla dengan SIM (Subscriber Identity Module) yang berisi nomor identitas pelanggan.
2.    Base Stasion Controller (BSC), membawahi beberapa BTS dan mengatur trafik yang datang dan pergi dari BSC menuju MSC atau BTS.
3.    Base Transceiver Stasion (BTS), perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada mobile stasion (MS).
4.    Transcoder Controller (TRC), berfungsi untuk mengubah data atau suara keluaran dari MSC (64 Kbps) menjadi 16 Kbps untuk efisiensi kanal transmisi. 

b.    Network Switching System (NSS)
NSS bersungsi sebagai switching  pada jaringan seluler, memanajemen jaringan, sebagai interface dengan jaringan lainnya. Komponen NSS terdiri dari :
1.    Mobile Switching Center (MSC), merupakan unti pusat pada NSS yang mengontrol trafik semua BSC.
2.    Home Location Register (HLR),  database yang digunakan untuk menyimpan data pelanggan.
3.    Autenthentication Center (AuC), unit untuk menyediakan parameter autentikasi dan encryption yang memeriksa identitas pemakai dan memastikan kemantapan dari setiap call.
4.    Visitor Location Register (VLR),  VLR merupakan database  yang memiliki informasi pelanggan sementara yang diperlukan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang berkunjung dari area lain.

c.    Operation and Support System (OSS)
OSS adalah gabungan dari OMC (Operation Maintenance Centers). OSS memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
1)    Memelihara semua perangkat telekomunikasi dan operasi jaringan,
2)    Memanajemen semua


2.2 Sistem Komunikasi Bergerak (Mobile Communication)
Sistem komunikasi bergerak seluler merupakan system komunikasi dengan media transmisi tanpa kabel (ruang bebas), yang mampu untuk memberikan derajat mobilitas yang baik pada user (MS). User  yang bergerak menyebabkan karakteristik random sinyal pada kanal transmisinya. Sistem ini bersifat seluler yang berarti coverage jaringan dibagi dalam beberapa sel . Pada gambar diatas terlihat bahwa sistem komunikasi bergerak seluler terdiri atas beberapa perangkat :
1)    Mobile Stasion / Mobile Unit (MS)
MS adalah perangkat yang dibawa oleh user  yang terdiri dari Subscriber Transceiver, Control Unit, dan Antena.
2)    Mobile Telephone Switching Office / Mobile
Switching Centre (MTSO / MSC) MSC merupakan pusat koordinasi dari semua cell site yang ada dan berfungsi sebagai perangkat penyambung utama. Elemen – elemen MSC adalah Switching Unit, Processor (Database Processor, Switch Processor, dan Coordinator Processor), dan Database Unit yang terdiri dari :
1.    Visitor Location Register, penyimpan data – data temporer yang masuk dari MSC lain dan sifatnya resident
2.     Home Location Register , penyimpan data – data tetap dari pelanggan dalam MSC  itu sendiri.

Sistem komunikasi bergerak memungkinkan pelanggannya dapat bergerak selama proses hubungan komunikasi berlangsung dengan catatan pelanggan bergerak dalam cakupan area penyelenggara jasa komunikasi. Kemampuan mobilitas inilah yang diunggulkan dari sistem komunikasi fixed (diam). Yang jadi permasalahan adalah bagaimana suatu sistem didimensioning agar jaminan komunikasi masih tetap dapat berlangsung meskipun dalam keadaan bergerak dapat berlaku.
Sistem telekomunikasi yang cocok untuk mendukung sistem komunikasi bergerak ini adalah sistem komunikasi tanpa kabel (wireless) yaitu sistem komunikasi radio lengkap dengan antena  pemancar  dan perangkat radionya. Untuk dapat mengcover cakupan yang begitu luas, dilakukan pembagian  coverage area menjadi sub-sub area yang disebut cell. Oleh karena itulah sistem komunikasi bergerak disebut juga sistem komunikasi selluler.
Permasalahannya adalah bagaimana caranya agar tiap-tiap sub area tersebut dapat saling berkomunikasi sehingga pelanggan dimanapun dia, selama masih dalam coverage sub area (cell) hubungan komunikasi masih dapat dilakukan. Oleh karena itu, dalam tiap sub area (cell) harus ada dua perangkat radio, yang pertama untuk komunikasi cell dengan pelanggan yang ada di wilayahnya dan perangkat radio yang kedua digunakan untuk hubungan komunikasi antar sub area (cell).
Idealnya bentuk cell adalah heksagonal agar seluruh ruangan ter-cover, tetapi kenyataannya di lapangan bentuk cell adalah lingkaran sehingga ada celah antara cell yang tidak tercover oleh jaringan. Daerah ini disebut daerah blank spot, dimana pada daerah ini pelanggan tidak  dapat melakukan hubungan komunikasi.
Berdasarkan ukuran luasnya jangkauan cell dapat dibagi menjadi tiga jenis cell yaitu:
-       Macrocell       : dimana R > 5 km (biasanya 7 km)
-       Microcell        : dimana 1 < R < 3 km
-       Picocell          : dimana R < 1 km
Setiap cell ini di cover oleh suatu perangkat radio lengkap dengan antena pemancarnya. Alat yang langsung mengcover langsung tiap cell disebut base transceiver station (BTS).



2.2.1  GSM (Global System for Mobile Communication)
GSM (Global System for Mobile Communication) adalah suatu teknologi yang digunakan dalam komunikasi mobile dengan teknik sigital. Sebagai teknologi yang dapat dikatakan cukup revolusioner karena berhasil menggesr teknologi sistem telekomunikasi bergerak analog yang popular pada dekade 80-an, GSM telah memberikan alternative berkomunikasi baru bagi dunia telekomunikasi yang lebih powerful. Dengan menggunakan sistem sinyal digital dalam traansmisi datanya, membuat kualitas data maupun  bit rate yang dihasilkan menjadi lebih baik disbanding sistem analog. Teknologi GSM saat ini lebih banyak digunakan untuk komunikasi seluler dengan berbagai macam layanannya. Dalam kehidupan sehari – hari kita lebih mengenal handphone sebagai aplikasi teknologi GSM  yang paling popular. Sejak pertama  pengimplementasinya sampai sekarang GSM telah dikembangkan dalam tiga kelompok yaitu GSM 900, GSM 1800, GSM 1900. Perbedaan ketiga kelompok tersebut adalah pada lokasi band frekuensi yang digunakan. GSM 900 menggunakan frekuensi 900 Mhz sebagai kanal transmisinya. GSM 1800 dan 1900 masing – masing menggunakan 1800 dan 1900 Mhz.
GSM merupakan teknologi seluler generasi kedua yang menggunakan teknologi modulasi digital, menyediakan kapasitas lebih besar, kualitas suara serta sekuritas yang lebih baik jika dibandingkan dengan teknologi seluler generasi pertama. Teknologi seluler generasi kedua ini menggunakan teknologi Time Division Multiple Akses (TDMA) sebagai “air interface”. Pada teknologi ini, suatu pita frekuensi tertentu yang lebih lebar dibagi-bagi ke dalam beberapa time slot. Hal ini berarti bahwa beberapa panggilan dapat menggunakan kanal frekuensi yang sama, tetapi pada suatu slot waktu yang berbeda-beda. Ada sekitar 250 sistem GSM yang beroperasi di hampir 105 negara. Di Amerika Utara, standar digital yang berbeda dikembangkan, dan dikenal dengan D-AMPS(IS-136). D-AMPS ini merupakan evolusi dari standar AMPS analog yang banyak digunakan di Amerika, Asia Pasifik dan beberapa area di Eropa Timur. Di Jepang, standar digital yang dikembangkan adalah PDC (personal digital cordless). Ketiga standar inilah yang banyak dikembangkan dan mendominasi pasar sekarang ini. Meskipun ketiga standar ini menggunakn “air interface” yang sama, yaitu TDMA tetapi ketiga standar teknologi ini tidaklah kompatibel. Pelanggan GSM misalnya, dia hanya mampu melakukan panggilan bila berada pada jaringan GSM. Jika pada suatu saat si pelanggan tadi berada pada suatu daerah di mana tidak terdapat jaringan GSM melainkan jaringan D-AMPS, maka si pelanggan tadi tidak dapat melakukan panggilan.
Sistem GSM terdiri dari elemen-elemen penyususn dan juga sistem pensinyalan (signaling) dan antarmuka (interface) yang sudah distandarisasi. Pembagian jaringan GSM dapat dibedakan atas tiga subsistem yaitu:
v   RSS (Radio Subsystem)
v   NSS (Network and Switching Subsystem)
v   OSS (Operation Support Subsystem atau Operation and Maintenance Subsystem)

2.2.1.1 RSS (Radio Sub-System)
RSS merupakan bagian system yang berinteraksi erat dengan penanganan sumber daya radio, dalam hal ini BSS dan MS. BSS mewakili unit fungsi dari peralatan yang diperlukan untuk mendukung suatu sel. Unit ini terdiri dari tiga entitas fungsional: BSC (Base Station Controller) sebagai unit control, BTS (Base Transceiver Station) sebagai unit transmisi,dan TCE (Transcoding Equipment) sebagai unit pengadaptasian metode pengkodean suara yang berbeda dalam jaringan GSM dan jaringan tetap (fixed network). Antarmuka antara BTS dan MS disebut sebagai Um interface (radio interface). Sedangkan antara BTS dan BSC didefinisikan anatarmuka yang disebut Abis interface. Untuk menjaga konsistensi kinerja sistem, setiap BSC dihubungkan dengan unit kontrol sistem OOS. Semua hubungan koordinatif yang terjadi antar entitas didalam jaringan selain BTS dan MS dilakukan dengan SS7 (Signalling System no 7).
1.    MS (Mobile Station)
Pada umumnya terdapat tiga jenis MS untuk sistem komunikasi bergerak. Pertama adalah pesawat yang terhubung dengan kendaraan (vehicle mountered). Kedua pesawat portable dan yang terakhir pesawat genggam (handheld). Secara arsitektur MS terdiri dari bagian yang menangani radio, bagian pemrosesan data dan antarmuka dengan pengguna atau ke terminal yang lain. Dua bagian yang pertama berfungsi untuk mengakses dan berinteraksi dengan jaringan melalui radio interface. Sedangkan yang terakhir berkaitan dengan interaksi dengan pengguna. Bila dilakukan pembagian secara fungsional, MS terdiri dari:
ü Terminal pendukung, merepresentasikan fungsi khusus tanpa fungsi spesifik GSM.
ü Terminal mobile, merepresentasikan semua fungsi yang berhubungan dengan transmisi pada radio interface.    
ü Terminal adapter yang bertindak sebagai gateway antara terminal pixed dan terminasi mobile.

Secara umum fungsi dari MS adalah:
1.  Secara struktural berada diluar jaringan (tidak terintegrasi ke jaringan)
2.  Sebagai interface antara user dengan jaringan
3.   Terdiri dari mobile equipment dan SIM-card

2.    BTS (Base Transceiver Station)
Base transceiver Station terdiri dari perlengkapan radio yang diperlukan untuk mendukung sebuah sel.Tugas dari BTS adalah menjaga dan memonitor hubungan dengan MS. Lebih khusus lagi, menghubungkan dengan transmisi penerimaan radio, semua fungsi pemrosesan sinyal spesifik dengan radio interface dan beberapa fungsi tambahan. BTS juga sering disebut sebagai kepanjangan tangan BSC dan merupakan bagian dengan perangkat keras tersebut.
Secara umum BTS mempunyai fungsi:
1.     Mengcover sel yang menjadi areanya
2.     Menyediakan kanal bagi MS
3.     Interface antara MS dengan jaringan
4.     Melakukan location updatingdari MS dan melaporkannya ke MSC via BSC
5.     Melakukan pertukaran informasi dari dan ke jaringan dengan MS
6.     Ada dua perangkat radio, yaitu RBS dan mini-link

3.    TCE (Transcoding Equipment)
Dengan adanya TCE maka frekuensi radio dapat digunakan secara lebih efektif. Dalam jaringan GSM suara ditransmisikan hanya 16 Kbps (13 Kbps informasi suara dan 3 kbps informasi kontrol), sedangkan pada jaringan tetap (ISDN) biasanya digunakan standard transmisi 64 Kbps (PCM 8 bit). Tugas dari TCE antara lain adaptasi bit rate antara BSC dan MSC. Hubungan informasi kontrol (SS7) dan adaptasi rate untuk transmisi data melalui telepon mobile. Beberapa literature menyebutnya sebagai TRAU (Transcoder Rate Adaptation Unit) dan dalam arsitektur kanonik GSM diklasifikasikan sebagai bagian dari BTS.

4.    BSC (Base Station Controller)
Dalam terminology GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua BTS yang dikontrolnya. BSC berfungsi untuk memonitor dan mengontrol sejumlah BTS. Jadi semua pengaturan kanal pada radio interface (pengalokasian/pelepasan kanal) dan mekanisme handover  dilakukan secara remote oleh BSC. Dengan adanya proses ini maka BSC dapat mengendalikan kinerja transmisi setiap BTS dan jika perlu dapat memerintahkan handover ke sel (BTS yang lain yang masih dalam wilayah BSC yang bersangkutan. Jika suatu intra MSC handover diperlukan, BSC melibatkan MSC (Mobile service Switching Centre) untuk menjalankan handover. Handover berarti perubahan yang terjadi jika mobile station meninggalkan suatu wilayah sel dengan kata lain berpindahnya MS dari satu sel ke sel lainnya tanpa memutuskan hubungan yang sedang berlangsung. Sedangkan intra MSC handover berarti suatu handover yang terjadi antara dua sel yang dikontrol oleh MSC yang sama tapi dengan BSC yang berbeda. Suatu BSC dapat menangani beberapa BTS tergantung dari karakteristik trafik pada lokasi pelayanan.
Secara umum fungsi dari BSC adalah:
1.     Mengontrol BTS yang berada di bawahnya
2.     Satu BSC bisa mengontrol lebih dari satu BTS
3.     Interface antara BTS dan MSC



2.2.1.2.   NSS (Network and Switching Subsystem)
NSS berfungsi sebagai switching pada jaringan GSM, memanajemen jaringan, sebgai interface antara jaringan GSM dengan jaringan lainnya. Komponen NSS pada jaringan GSM terdiri dari :
-        Mobile Switching Center  (MSC)
MSC bertugas mengatur komunikasi antar pelanggan dan user  jaringan telekomunikasi lainnya.
-        Home Location Register  (HLR)
HLR merupakan database yang berisi data pelanggan yang tetap suatu wilayah cakupan. Data – data tersebut antara lain: layanan pelanggan, service tambahan dan informasi mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir.
-        Visitor Location Register  (VLR)
VLR merupakan database  yang berisi informasi sementara mngenai pelanggan yang melakukan mobile (roaming)  dari area cakupan lain.
-        Authentication Center  (AuC)
AuC berisi database  yang bersifat rahasi yang disimpan dalam bentuk format kode untuk pengaman dan pengontrolan penggunaan sistem seluler yang sah dan mencegah pelanggan yang melakukan kecurangan.
-        Equipment Identity Register  (EIR)
EIR Merupakan database terpusat yang berfungsi untuk validasi International Mobile Equipment Indentity (IMEI).
-        Equipment Working Function  (IWF)
IWF berfungsi sebagai interface antara jaringan GSM dengan jaringan lain.
-        Echo Canceller  (EC)
EC digunakan untuk sambungan dengan PTSN untuk mengurangi echo (gaung/gema).
-        Operation and Maintenance Center (OMC)
OMC sebagai pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan. Fungsi utamanya mengawasi alam perangkat dan perbaikan terhadap kesalahan operasi.
-        Network Management Centre (NMC)
NMC berfungsi untuk pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan yang lebih besar dari OMC.

2.2.1.3  OSS (Operation Support Subsystem atau Operation and Maintenance Subsystem)
Operasi dan pusat pemeliharaan (OMC) tersambung ke semua peralatan dalam sistem switching dan ke BSC. Pelaksanaan OMC disebut sistem operasi dan support (OSS).
Berikut adalah beberapa fungsi OMC:
1.  Administrasi dan komersial operasi (langganan terminal akhir, pengisian dan statistik).
2.   Manajemen Keamanan.
3.   Konfigurasi jaringan, Operasi dan Kinerja Manajemen.
4.   Tugas pemeliharaan.

Operasi Pemeliharaan dan fungsi didasarkan pada konsep-konsep Manajemen Jaringan Telekomunikasi (TMN) yang standar di ITU-T seri M.30.

Gbr 2 : Sistem OMC mencakup semua elemen GSM
OSS adalah entitas fungsional dari mana monitor operator jaringan dan mengontrol sistem. Tujuan dari OSS adalah untuk menawarkan pelanggan biaya-efektif dukungan untuk terpusat, regional, dan kegiatan operasional dan pemeliharaan lokal yang diperlukan untuk jaringan GSM. Salah satu fungsi penting dari OSS adalah untuk memberikan gambaran jaringan dan dukungan aktivitas pemeliharaan dari operasi yang berbeda dan organisasi pemeliharaan.
OSS terdiri dari otentikasi pusat (AUC), identitas peralatan register (EIR), dan pusat operasi dan pemeliharaan (OMC).
Authentication Center (AUC)
Semua informasi yang dibutuhkan untuk melindungi identitas pelanggan dan komunikasi selular menghadapi eavesdropping dan otorisasi untuk mengakses antarmuka radio disimpan dalam AUC. Karena antarmuka radio umumnya tidak aman dari tindakan penyadapan khusus (misalnya, otentikasi kunci untuk setiap pelanggan dan enkripsi informasi yang dikirimkan) yang diambil untuk mencegah penggunaan penipuan GSM-PLMN koneksi. Otentikasi algoritma kriptografi dan kode disimpan dalam AUC dan aturan ketat diterapkan ketika akses kepada mereka diperlukan.
Peralatan Identifikasi Register (EIR)
EIR adalah database pusat di mana pelanggan dan nomor identifikasi peralatan (IMEI) disimpan. Database berisi putih, hitam, dan daftar abu-abu. Daftar putih berisi IMEIs yang valid stasiun radio mobile, daftar hitam berisi IMEIs dari dicuri atau dilarang stasiun radio bergerak. Daftar abu-abu berisi IMEIs dari rusak peralatan yang dikecualikan dari penggunaan salah satu layanan.

2.2.1.4 WCDMA – UMTS
WCDMA merupakan teknologi generasi ketiga (3G) yang berbasis packet service dengan menggunakan standar Direct Sequence Spread Spectrum dan modulasi RF yang digunakan adalah QPSK saat uplink maupun downlink. Standar bandwitch yang dipakai sebesar 5 Mhz yang dapat ditingkatkan sampai dengan 10 Mhz, 15 Mhz, dan 20 Mhz. Sedangkan dukungan mobilitas yang dapat dilayani sampai dengan 120 km/jam. Beberapa hal yang dimiliki oleh teknologi WCDMA ini adalah :
ü Mendukung pengiriman data dengan kecepatan tinggi (> 384 kbps pada lingkup area yang lebar dan dapat mencapai 2 Mbps pada daerah indoor / local outdoor coverage )
ü Sistem layanan yang fleksibel yang mendukung multiple parallel variable rate service pada tiap – tiap koneksi
ü Dukungan terhadap handover antar frekuensi untuk pengoperasian dengan struktur sel yang bertingkat
ü Implementasi yang mudah pada terminal dual mode UMTS/GSM baik itu handover  diantara UMTS dan GSM
ü Kerahasiaan yang tinggi
ü Dapat diaplikasikan pada lingkungan interferensi yang tinggi
ü Menyediakan kapasitas yang lebih besar daripada system FDMA, TDMA, maupun NarrowBand   CDMA
Kelebihan lainnya secara teknis adalah teknologi WCDMA memiliki laju data yang tinggi yang mampu mencapai 5,6 Mbps dan mampu melayani 196 user tiap kanalnya, jauh lebih besar dari teknologi GSM yang hanya mampu menangani 8 user  tiap kanalnya UMTS adalah salah satu teknologi seluler pada generasi ketiga yang menggunakan yteknologi WCDMA sebagai interfacenya. UMTS dikembangkan oleh IMT-2000 framework yang merupakan salah satu bagian dari program ITU.
Gbr 3 : UMTS
Secara garis besar arsitektur jaringan WCDMA-UMTS terdiri atas bagian utama yaitu :
-       User Equipment  (UE)
Perangkat pada sisi pelanggan yang berupa headset untuk mengirim dan menerima informasi
-       UMTS Terresterial Radio Acces Network  (UTRAN)
Jaringan akses radio terrestrial pada UMTS
-       Core Network  (CN)
Jaringan inti yang telah dibangun sebelum adanya UMTS seperti GSM dan GPRS

Handover
Handover merupakan merupakan proses pengalihan kanaltraffic secara otomatis pada Mobile Stasion (MS) yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan. Hal ini menjelaskan bahwa handover pada dasarnya adalah sebuah call koneksi yang bergerak dari satu cell ke cell yang lainnya. Secara umum handover  dapat didefiniskan sebagai prosedur, dimana ada perubahan layanan pada MS dari satuBase Stasion (BS) ke BS lain. Proses ini mermelukan lat pendeteksi untuk mengubah status dedicated node (persiapan handover) dan alat untuk menswitch komunikasi yang sedang berlangsung dari satu kanal pada sel tertentu ke kanal yang lain pada sel yang lain. Keputusan untuk sebuah handover  dibuat oleh Base Centre, yaitu dengan mengevaluasi secara permanent pengukuran yang diambil oleh BTS dan MS. Pengukuran rata – rata (Px) oleh BSC dibandingkan dengan nilai-nilai ambang batas (threshold); jika Px melebihi nilai threshold maka dimulai proses handover dengan mencari sebuah sel target yang cocok.
 
Gbr 4 : Handover
Tahap – Tahap proses Handover
-  Tahap Pengukuran (Measurement), dilakukan pengukuran informasi penting yang dibutuhkan untuk tahap decision. Pengukuran arah DL yang dilakukan oleh MS adalah sebesar Ec/lo dari CPlCH sel yang sedang melayani dan sel – sel tetangga
-  Tahap Keputusan (Decision), hasil pengukuran dibandingkan dengan threshold yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian akan diputuskan apakah akan dilakukakn handover atau tidak. Algoritma handover yang berbeda akan memiliki kondisi trigger yang berbeda pula.
-  Tahap Eksekusi (Execution), proses handover selesai dan parameter relative diubah berdasarkan jenis handover-nya. Sebagai contoh dengan Node B apakah ditambah atau diputuskan.


Pilot Sets
Pilot Set atau kanal pilot diidentifikasikan oleh pilot offset dan penempatan frekuensi. Kanal inilah yang menjadi acuan dalam penentuan kondisi handover:
-     Active Set, adalah pilot yang dikirimkan oleh BTS dimana UE tersebut aktif. BS menginformasikan isi active set dengan channel assignment message atau handoiver direction message.
-     Candaidate Set, terdiri dari pilot yang tidak termasuk active set. Pilot ini harus diterima dengan sinyal yang baik untuk mengindikasikan bahwa kanal trafik link forward yang dibawa dapat dimodulasikan dengan baik
-     Neighbor Set, adalah pilot yang digunakan untuk memberitahukan sel terdekat untuk proses handover
-     Remaining Set,  terdiri dari keseluruhan pilot dalam sistem kecuali yang termasuk ke dalam active set, candidate set dan neighbor set

Tipe – Tipe Handover Dalam Sistem WCDMA
Ada 3 tipe handover mengarah pada satu sistem. Intra sistem handover ini dapat dibagi:
-  Intra sistem handover
Intra sistem handiover mengarah pada satu sistem. Intra sistem handover ini dapat dibagi menjadi Intra frekuensi handover dan Inter frekuensi handover.
-       Inter  Sistem Handover
Inter  Sistem Handover mengambil tempat diantara cellcell yang berdasarkan 2 Radio Access Technology (RAT) atau Radio Access Mode (RAM) yang berbeda. Keadaan yang paling sering untuk tipe pertama adalah menduga diantara sistem WCDMA dan GSM/EDGE.
-       Soft Handover dan Softer Handover
Saat soft handover, MS secara simultan berkomunikasi dengan 2 atau lebih cell untuk BTS yang berbeda dari RNL (Intra RNC) yang berbeda.
Dalam situasi softer handover, mobile  sedikitnya dikontrol poweraktif.
Soft Handover dan Softer Handover dapat digunakan dengan sebuah frekuensi carrier sehigga ada pemrosesan intra frekuensi Handover.
Gbr 5 : Tipe Handover

Inter-system Handover (IHSO)
Inter-system HO terjadi antara sel-sel yang memiliki dua teknologi akses radio (Radio Acces Technology : RAT) yang berbeda atau mode akses radio (Radio Access Mode : RAM) yang berbeda. Kasus yang paling sering untuk handover jenis ini diperkirakan terjadi antara sistem WCDMA ke GSM (3G – 2G) begitu juga sebaliknya (2G – 3G).
Gbr 6 : Proses Handover dalam jaringan WCDMA-UMTS dan GSM

Dalam WCDMA-UMTS, proses inter-system handover  untuk layanan berbasis circuit switch didasarkan pada proses hard handover dimana saat handover terjadi, link trafik asal dari node B / BS akan di drop sebelum setting up pada link BS / node B yang baru selesai, sehingga handover disebut juga proses break before make.

Gbr 7 : Proses break before make

Fungsi Utama dari “Better Cell Handover
(Power Budget  HO) adalah untuk meminimasi power RF yang diperlukan bagi komunikasi antara MS/UE dengan jaringan (base stasion). Meminimasi daya RF, mengurangi interferensi radio di seluruh jaringan dan meningktakan daya tahan baterai dari MS/UE. Kondisi Power Budget PBGT mempertimbangkan cell UMTS tetangga, yang membandingkan lever penerimaan downlink dari serving cell (GSM) dan level penerimaan pada cell tetangga (WCDMA - UMTS). Handover margin adalah sebuah threshold yang dapat digunakan untuk menghindari osilasi handover antara serving cell GSM dan cell  tetangga (GSM - UMTS).
Gbr 8 : Better Cell Handover
2.2.1.5 Perkembangan dari GSM ke WCDMA
Setelah generasi kedua sukses di pasaran, komunikasi bergerak kemudian masuk menuju generasi ketiga. Namun, sebelum masuk ke generasi yang memiliki kemampuan multimedia secara penuh ini, kunci awalnya adalah penggunaan GPRS.
Teknik transmisi data yang ada pada generasi kedua (GSM) saat ini terbatas pada komunikasi suara, hal ini dikarenakan kanal radio yang bersifat tunggal dan berkecepatan rendah, senantiasa harus diperuntukkan khusus bagi pengguna data selama durasi komunikasi (dedicated), misalnya untuk SMS 9,6 kbps. Teknik circuit swithing tersebut akhirnya akan menyebabkan reduksi atau pengurangan kapasitas sistem secara keseluruhan dan memboroskan lebar pita, sementara itu GPRS yang menggunakan teknik packet switching memungkinkan semua pengguna dalam sebuah sel dapat berbagi sumber-sumber yang sama, dengan kata lain para user dapat menggunakan spektrum radio hanya ketika mengakses data.
Struktur GPRS hampir sama dengan GSM, hanya saja bit rate yang digunakan dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan pada GSM yaitu sebesar 115 kbps. Dengan demikian, Base Station Subsystem (BSS) yang sudah ada akan menyediakan cakupan GPRS lengkap mulai dari ujung jaringan. Namun, dibutuhkan sebuah perangkat jaringan fungsional baru, yaitu Packet Control Unit (PCU) yang berfungsi sebagai pengatur segmentasi paket, akses kanal radio, kesalahan-kesalahan transmisi dan mengontrol daya. Penyebaran jaringan GPRS adalah dimulai dengan pengenalan sebuah subsistem jaringan tumpangan baru yang disebut Network SubSystem (NSS), dimana memiliki dua elemen jaringan baru, yaitu Serving GPRS Support Node (SGSN) dan Gateway GPRS Support Node (GGSN).
Teknologi EDGE (Enhanced Data Rates for Global Evolution) merupakan teknologi lanjutan dari GPRS yang memiliki kecepatan data tiga kali lebih besar dibanding dengan teknologi GPRS yaitu sebesar 384 kbps.
Komunitas GSM membuat transisi ke 3G dalam 3 fase berbeda:
1.    Menambah jaringan radio packet sebagai sebuah overlay pada struktur eksisting.
2.    Mengganti BS dan BSC dengan sub-network UTRA (Universal Terrestrial Radio Access)
3.    Memperkenalkan handset UMTS (Universal Mobile telecommunication System) beserta SIM
2.2.1.6   Standarisai Teknologi
ITU (International Telecommunication Union) Badan Telekomunikasi Internasional) telah menetapkan IMT-2000 (International Mobile Telecommunication 2000) sebagai istilah sekaligus standar untuk sistem seluler generasi ketiga. ITU telah mengalokasikan spektrum frekuensi bagi IMT-2000 yaitu di spektrum frekuensi penerimaan (uplink) 1920-1980 MHz yang berpasangan dengan spektrum frekuensi pengiriman (downlink) 2110-2170 MHz. Dan juga menetapkan frekuensi sekitar 2 GHz yang dapat digunakan untuk layanan masa depan, baik terrestrial atau satellite.
IMT 2000 adalah generasi ketiga sistem komunikasi bergerak (mobile communication system) yang dirancang untuk menyediakan layanan global, kemampuan layanan yang beragam dan perbaikan performansi secara signifikan. Teknologi ini akan menggabungkan pager, telepon seluler, dan sistem komunikasi bergerak dengan satelit (mobile satellite system). Dengan kata lain IMT 2000 adalah dasar bagi akses komunikasi global yang terintegrasi.
Walaupun ITU telah mendepkrisikan IMT 2000 sebagai sebuah standar tunggal yang bersifat global atau mendunia, tetapi penentu kebijakan bidang telekomunikasi di beberapa negara, pabrik-pabrik pembuat peralatan dan para operator tidak dapat mencapai kesepakatan secara bulat. Akibatnya, jalur menuju generasi ketiga berjalan lambat, dan setiap orang ingin agar kesesuaian dengan sistem yang sudah ada dapat dijamin oleh sistem yang baru sehingga dapat tetap bekerja. Sehingga IMT 2000 dapat memiliki tiga mode operasi yaitu CDMA, WCDMA dan TDMA..

2.2.1.7 UMTS (Universal Mobile Telecommunications System)
UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) merupakan generasi ketiga (3G) sistem bergerak. UMTS didukung oleh banyak operator telekomunikasi dan para produsen. UMTS berusaha membangun kemampuan yang sama dengan sistem-sistem yang telah bekerja saat ini, bahkan berusaha meningkatkan kapasitas, kemampuan data dan memiliki cakupan layanan yang lebih besar. UMTS menawarkan layanan jarak jauh, seperti komunikasi suara dan SMS, dan layanan bearer (pembawa), dengan menyediakan kemampuan transfer informasi antar titik akses. UMTS beroperasi pada band frekuensi 2100 MHz, dimana lebih tinggi dari GSM yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz dan sistem TDMA yang beroperasi pada frekuensi 1900 MHz

2.2.1.8 Akses Radio dan Alokasi Spektrum
Akses radio UMTS dikenal dengan nama Universal Terrestrial Radio Access (UTRA), berbasis WCDMA, yang mencakup baik dengan teknik FDD maupun TDD. Jaringannya disebut UTRAN, huruf N terakhir merupakan singkatan dari Network. Untuk air interface nya, WCDMA memiliki lebar pita nominal 5 MHz. Jarak spasi sinyal pembawanya 5 MHz, namun dimungkinkan juga dengan spasi sinyal pembawa mulai dari 4.4 MHz merentang sampai 5 MHz, dengan jarak variasi potongan yang tetap sebesar 200 KHz.
Variasi ini diperlukan untuk mencegah terjadinya interferensi, terutama pada blok 5 MHz berikutnya jika dialokasikan untuk sinyal pembawa lainnya. Dengan pilihan pada teknologi WCDMA/FDD,  dimana disediakan frekuensi downlink 2110 MHz – 2170 MHz dan frekuensi uplink 1920 MHz – 1980 MHz. Pemisahan diantara keduanya sebesar 190 MHz.
    
2.2.2   CDMA (Code Division Multiple Access)
CDMA (Code Division Multiple Access) adalah teknologi akses jamak dimana masing – masing user menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam sistem. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter decoding dan disebar dengan bandwitch sebesar 1.25 MHz.
CDMA 2000 1X
CDMA 2000 1xEV-DO adalah tahap pertama dari evolusi CDMA 2000 1X. Spesifikasi 1xEV-DO ditetapkan oleh organisasi standar 3G, 3GPP2 (IS856). EV-DO meletakkan data dan suara dalam kanal yang terpisah sehingga data dapat dikirimkan dalam kecepatan 2.4 Mbps. EV-DO dikenal sebagai High Rate Packet Data Air Interface. EV-DO adalah teknologi yang memungkinkan layanan internet secara wireless. CDMA 2000 1x EV-DO menyediakan layanan data dengan band lebar untuk menghasilkan through put yang optimal. 1xEV-DO mengalami perbaikan data rate terutama untuk link forward yaitu through put maksimum mencapai 2.4 Mbps dan rata – rata 600 Kbps, sedangkan linkreverse memiliki trhroughput 153,6 Kbps per sector. Jaringan CDMA 2000 1x EV-DO terdiri dari dari tiga bagian, yaitu : Radio Nodes (RNs), Radio Network Controller (RNC) dan Packet Data Serving Node (PDSN).
Gbr 9 : Arsitektur jaringan CDMA 2000 1x EV-DO
Berikut adalah parameter penting dari standar :
a.    Mendukung kecepatan data 2,4 Mbps pada downlink dan 153,6 Kbps pada uplink
b.    Menggunakan dua Modeinter-operable : mode integrated 1X ditujukan untuk suara dan data kecepatan biasa (medium), dan mode 1XEV ditujukan untuk data non realtime yang berkapasitas tinggi / data kecepatan tinggi dan akses internet
c.    Menggunakan Adaptiverate yang disesuaikan dengan kondisi kanal
d.    Menggunakan modulasi dan coding Adaptive
e.    Menggunakan macro diversity melalui pemilihan radio
f.      Terminal 1X EV-DO selalu dalam kondisi hidup pada active state
g.    Mengggunakan banyak format modulasi (QPSK, 8PSK, 16-QAM)

2.3   Sistem Komunikasi Bergerak Generasi Ketiga (3G)
Sistem komunikasi nirkabel generasi ketiga dikembangkan dari sistem-sistem yang ada di generasi kedua, yang sudah matang teknologinya. Tujuan diciptakannya jaringan komunikasi generasi ketiga adalah menyediakan seperangkat standar tunggal yang dapat memenuhi aplikasi-aplikasi nirkabel yang luas variasinya dan menyediakan akses yang sifatnya universaldi seluruh dunia. Di dalam sistem komunikasi generasi ketiga ini, perbedaan antara telepon nirkabel dan telepon seluler akan hilang, dan komunikator personal yang bersifat universal atau perangkat genggam personal akan mampu melakukan akses ke berbagai layanan komunikasi yang mencakup suara, data dan gambar.

Ciri-ciri karakter yang dituju oleh 3G ini adalah:
  1. memiliki standar yang bersifat global atau mendunia
  2. memiliki kesesuaian atau kompatibilitas layanan dengan jaringan-jaringan   kabel
  3. memiliki kualitas tinggi baik suara, data dan gambarnya
  4. memiliki pita frekuensi yang berlaku umum di seluruh dunia
  5. memiliki bentuk komunikasi yang bersifat multimedia, baik layanannya maupun piranti penggunanya
  6. memiliki spektrum yang benar-benar efisien
  7. memiliki kemampuan yang mudah untuk berevolusi ke sistem nirkabel generasi berikutnya
  8. memiliki laju data paket 2Mbps untuk terminal atau perangkat yang diam di tempat, 384 kbps untuk kecepatan orang berjalan dan 144 kbps untuk kecepatan orang berkendaraan
Generasi ketiga menggunakan jaringan digital layanan terpadu berpita lebar untuk mengakses jaringan-jaringan informasi. Istilah-istilah yang muncul seperti Personal Communication Sistem (PCS) dan Personal Communication Network (PDN) digunakan untuk menyatakan secara tidak langsung munculnya sistem generasi ketiga bagi perangkat-perangkat genggamnya. Nama lain dari PCS ini termasuk Future Public Land Mobile Telecommunication Sistem (FPLMTS) untuk penggunaan di seluruh dunia, yang juga dikenal dengan nama International Mobile Telecommunication 2000 (IMT 2000), dan Universal Mobile Telecommunication Sistem (UMTS).



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sistem komunikasi bergerak seluler merupakan system komunikasi dengan media transmisi tanpa kabel (ruang bebas), yang mampu untuk memberikan derajat mobilitas yang baik pada user (MS). User  yang bergerak menyebabkan karakteristik random sinyal pada kanal transmisinya. Sistem ini bersifat seluler yang berarti coverage jaringan dibagi dalam beberapa sel . Sistem komunikasi bergerak memungkinkan pelanggannya dapat bergerak selama proses hubungan komunikasi berlangsung dengan catatan pelanggan bergerak dalam cakupan area penyelenggara jasa komunikasi.
Bentuk dari system komunikasi bergerak adalah GSM (Global System for Mobile Communication) yang merupakan suatu teknologi yang digunakan dalam komunikasi mobile dengan teknik sigital. Teknik transmisi data yang ada pada generasi kedua (GSM) saat ini terbatas pada komunikasi suara. Teknik circuit swithing tersebut akhirnya akan menyebabkan reduksi atau pengurangan kapasitas sistem secara keseluruhan dan memboroskan lebar pita, sementara itu GPRS yang menggunakan teknik packet switching memungkinkan semua pengguna dalam sebuah sel dapat berbagi sumber-sumber yang sama. Selaian dari pada GSM ada juga CDMA (Code Division Multiple Access) yang merupakan teknologi akses jamak dimana masing – masing user menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam sistem. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter decoding dan disebar dengan bandwitch sebesar 1.25 MHz.
                                                                                               
DAFTAR PUSTAKA


SUMBER GAMBAR


    

Tidak ada komentar: